Kraton Yogyakarta

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat terletak di kota Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia. Meskipun kekaisaran telah menjadi bagian dari Republik Indonesia sejak tahun 1950, istana ini kompleks bangunan masih berfungsi untuk penampungan sultan dan istananya rumah tangga yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.


Istana sekarang juga salah satu objek wisata di kota Yogyakarta . Istana yang paling kompleks adalah sebuah museum menyimpan berbagai koleksi kekaisaran , termasuk penyediaan berbagai raja Eropa , replika peninggalan istana , dan gamelan . Dalam hal bangunan , istana ini adalah salah satu contoh arsitektur Jawa istana yang terbaik , memiliki ruang mewah dan paviliun dan bidang yang luas

Arsitektur yang unik ini pada umumnya terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari pantai selatan , bangunan utama sebagai pendamping juga , dan kadang-kadang ditanami pohon . Satu kompleks lainnya dipisahkan oleh tembok tinggi dan terhubung ke normal gaya Regol Tinandu Semar . Pintu terbuat dari kayu jati yang tebal . Di belakang atau di depan setiap gerbang dinding isolasi biasanya disebut Renteng atau Baturono .

Pada regol tertentu segel ini adalah ornamen khas. Bangunan Keraton Yogyakarta terlihat lebih gaya arsitektur tradisional Jawa . Di bagian tertentu terlihat sentuhan budaya asing seperti Portugis, Belanda , dan bahkan China . Setiap bangunan di kompleks biasanya berbentuk / dibangun Joglo atau derivasi / konstruksi diturunkan .

Joglo terbuka tanpa dinding disebut Ward ditutup sementara joglo disebut dinding Gedhong ( gedung ) . Selain itu ada bangunan yang membentuk kanopi poster bambu bambu dan jerami yang disebut Tratag . Dalam perkembangan beratap seng dan besi bangunan bertiang .

Untuk alas batu , Ompak , hitam dikombinasikan dengan ornamen berwarna emas . Warna putih mendominasi dinding bangunan atau tembok pemisah yang kompleks . Lantai biasanya terbuat dari alabaster atau ubin bermotif untuk lantai dan membuat lebih tinggi dari halaman berpasir . Pada bangunan tertentu memiliki lantai utama yang lebih tinggi . Pada bangunan tertentu dilengkapi dengan batu persegi yang disebut Selo Gilang tempat di mana tahta Sultan .

Terletak di jantung kota Yogyakarta , Kraton Ngayogyakarta mampu menarik domestik dan asing karena arsitektur yang unik . Setelah hari raya Islam ( Sura ) , istana Yogyakarta mengadakan pertunjukan yang disebut sekaten atau pasar malam .

Di lokasi ini dikelilingi oleh lapangan yang disebut alun-alun . Entah persegi atau plaza utara selatan . Selain plaza , ada juga peninggalan sejarah Masjid Agung atau Masjid Agung Kesultanan Yogyakarta .

Mereka Juga Baca Artikel Ini:

No comments:

Post a Comment